JAKARTA – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru diharapkan dapat menjadi sumber perekonomian baru yang akan membuka banyak lapangan kerja, guna mengerjakan berbagai kegiatan konstruksi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memproyeksikan, setidaknya akan ada ratusan ribu tenaga kerja dapat diserap hingga 2024 mendatang.
“Ini konstruksi di IKN 200-250 ribu orang,” kata Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yudha Mediawan di Auditorium Kementerian PUPR, Senin (29/8) kemarin.
Untuk tahapan pertama pada 2022 ini, Kementerian PUPR melakukan pelatihan kepada 9.000 orang, dari tenaga terampil, tenaga ahli, dan termasuk tenaga ahli yang menggunakan Building Information Modeling (BIM).
“Kita melibatkan universitas lokal di Kalimantan dan Samarinda, Banjarmasin untuk melatih ToT (Training of Trainer). Intinya tenaga lokal disana ini bisa berkontribusi bagi BUJK (Badan Usaha Jasa Konstruksi)yang sudah berkontrak ini,” katanya.
Untuk diketahui Kementerian PUPR sudah melakukan penandatanganan 19 kontrak pekerjaan infrastruktur IKN, senilai Rp 5,3 triliun. Pekerjaan yang dilakukan mulai penyediaan air bersih, konektivitas jalan dan tol, hingga Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono juga sempat mengatakan hal senada. “Diperkirakan tahun 2023 kami akan menampung sekitar 150 hingga 200 ribu pekerja lapangan,” kata Bambang usai melakukan Rapat Terbatas bersama Presiden di Istana Kepresidenan, Bogor beberapa bulan lalu.
Bambang lantas mengungkap kebutuhan besar para pekerja lapangan untuk pembangunan IKN, agar sejumlah target yang sudah ditetapkan bisa tercapai.
Sumber : CNBC Indonesia | Editor : TMC