Web Resmi DPD Hanura Kaltim
Nasional

9 Rencana Detail Tata Ruang IKN Ditargetkan Kelar 2022

Ilustrasi : Rencana Detail Tata Ruang IKN. foto istimewa.

JAKARTA – Penyusunan Dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Ibu Kota Nusantara (IKN) ditargetkan kelar pada tahun 2022. Dari 9 Wilayah Perencanaan (WP) IKN, masih ada 5 dokumen RDTR yang harus diselesaikan dan kini masih dalam penyusunan, yakni RDTR WP IKN Utara, RDTR WP IKN Selatan, RDTR WP Simpang Samboja, RDTR WP Kuala Samboja, dan RDTR WP Muara Jawa.

Sebelumnya pada Agustus lalu Kementerian ATR/BPN telah menyerahkan 4 dokumen RDTR kepada Otorita IKN, yakni RDTR WP Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, RDTR WP IKN Barat, RDTR WP IKN Timur I, dan RDTR WP IKN Timur II.

Direktur Perencanaan Tata Ruang Nasional Kementerian ATR/BPN Pelopor mengatakan, seluruh dokumen RDTR WP di IKN akan diselesaikan hingga akhir tahun ini. “Insya Allah di tahun ini seluruh WP yang tersisa, termasuk Simpang Samboja, Kuala Samboja, Muara Jawa. Insya Allah materi teknis RDTR segera akan kita selesaikan,” ujarnya dalam acara Konsultasi Publik RDTR IKN pada Selasa (13/09).

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyampaikan, konsultasi publik RDTR ini merupakan satu tahapan untuk membuat satu dokumen Peraturan Kepala Otorita IKN. “Berdasarkan peraturan perundang-undangan, saya nanti yang menandatangani landasan hukum untuk rencana detail tata ruang ini,” tandasnya.

Secara rinci 9 WP IKN sekaligus peruntukkannya, yakni WP IKN KIPP seluas 6.671 hektar, diperuntukkan pusat pemerintahan nasional (istana negara, perkantoran K/L, diplomatic compound, dll), pertahanan dan keamanan, serta perumahan dan permukiman (termasuk rumah negara).

Lalu WP IKN Utara seluas 12.067 hektar, untuk pusat riset dan inovasi, pelayanan pendidikan tinggi, pusat perkantoran, dan pariwisata. Kemudian WP IKN Barat seluas 17.206 hektar, menjadi pusat ekonomi, bisnis dan keuangan, pariwisata alam, fasilitas pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan tinggi, hingga pertahanan dan keamanan.

Sedangkan WP IKN Selatan seluas 6.753 hektar, digunakan untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT), permukiman perdesaan, pertahanan dan keamanan. Adapun WP IKN Timur I seluas 9.761 hektar, diperuntukkan pusat hiburan, pusat olahraga, pariwisata, perdagangan dan jasa, pelayanan pendidikan tinggi, hingga pertahanan dan keamanan.

Berikutnya WP IKN Timur II seluas 3.720 hektar, akan menjadi pusat pendidikan tinggi, pusat riset dan inovasi, perdagangan dan jasa, perkantoran, hingga pelayanan kesehatan, dan WP Simpang Samboja 4seluas .299 hektar, di wilayah ini akan menjadi pusat distribusi dan perdagangan komoditas kawasan, serta perumahan dan permukiman.

Pada WP Kuala Samboja seluas 2.986 hektar, diperuntukkan sebagai pusat agroindustri dan industri pangan, serta perumahan dan permukiman. Terakhir pada WP Muara Jawa seluas 9.084 hektar dijadikan pusat pelayanan publik, pusat kegiatan berbasis pertanian dan perikanan, serta perumahan dan permukiman.

Sumber : Kompas.com | Editor : TMC

Related posts

SKK Migas dan K3S Siap Penuhi Kebutuhan Energi di IKN Nusantara

admin

Jokowi Puji Inggris Hibahkan US$ 11 Juta, Presiden Berharap IKN Kebagian

admin

Bamsoet Ajak Investor Korsel Investasi di IKN Nusantara

admin