JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengajukan tambahan anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sekitar Rp 7 triliun hingga Rp 8 triliun. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata. Disebutkannya, tambahan anggaran itu akan digunakan dalam persiapan pengembangan lahan bagi investor di IKN. “Angka ini merupakan tambahan baru, karena Pak Presiden meminta tanah untuk investor dipersiapkan,” ucapnya di Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Walau begitu, Isa menyatakan angka itu belum difinalkan, karena masih ada kemungkinan kenaikan jumlah tambahan anggaran. Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan, alokasi anggaran pembangunan di IKN mencapai Rp 23,6 triliun pada 2023. Hal tersebut disampaikan dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023 di Jakarta, pada pertengahan Agustus 2022 lalu.
Saat itu, Suharso menyebutkan pagu alokasi anggaran IKN pada tahun 2023 dimasukkan ke dalam sejumlah kementerian dan lembaga. “Antara lain Kementerian Perencanaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Polri, dan Kementerian Investasi,” tuturnya.
Dari total anggaran IKN sebesar Rp 23,6 triliun itu, menurut Suharso, alokasi anggaran terbesar berada dalam pagu anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp 20,8 triliun. Dana itu digunakan untuk membangun sarana dan prasarana dasar seperti istana dan kompleks perkantoran. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan pembangunan IKN pada tahun 2023 berfokus untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), termasuk untuk membangun sarana dan prasarana air baku, air minum, sanitasi, serta drainase. “Mudah-mudahan pada 2024 KIPP tahap pertama ini bisa selesai,” ujar Basuki kala itu.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah, mendorong pembentukan konsorsium atau perusahaan patungan oleh BUMN-BUMN Karya, agar bisa mempercepat pembangunan IKN Nusantara. PT Hutama Karya (Persero) bersama 5 BUMN Karya lainnya yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero), membentuk perusahaan patungan bernama PT Karya Logistik Nusantara (PT KLN), pada 10 Februari 2023 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor AHU- 0011167.AH.01.01 tahun 2023.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo berharap PT KLN bisa menyelenggarakan proyek pembangunan IKN, dengan memberikan jaminan pasokan dan mutu produk material konstruksi. Perusahaan patungan ini dibentuk untuk mendukung pembangunan IKN dalam menyediakan bahan dasar konstruksi, serta fokus pada bidang bisnis beton pracetak dan perdagangan material konstruksi.
Sumber : Tempo.co | Editor : TMC