YOGJAKARTA – Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) melalui Center of Excellent (CoE) Sustainable Building and Infrastructure (SBI), akan mendampingi pembuatan Detail Engineering Drawing (DED) pembangunan Gedung Istana Presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Pembuatan DED dilakukan PT Arkonin Jakarta. Kami CoE SBI FT UGM diminta oleh direktur Cipta Karya PUPR, untuk menjadi narasumber dan memberikan masukan pada proses pembuatan DED, khususnya pada selubung bangunan menuju ‘green building’,” kata Koordinator CoE SBI FT UGM Arif Kusumawanto melalui keterangan di Yogyakarta, Senin (16/1).
Setelah mendapat undangan dari Kementerian PUPR, sambung Arif, tim dosen dan peneliti FT UGM, kemudian melakukan survei dan pemasangan alat sensor iklim mikro. Tujuannya, kata dia, agar perancangan gedung kompleks IKN, memenuhi standarisasi bangunan gedung hijau, termasuk dalam proses pembuatan DED, dengan rancang bangun yang sudah terkomputerisasi.
Arif lanjut menuturkan, tim peneliti CoE SBI yang ikut terlibat dalam proses pembangunan Gedung Istana Presiden IKN, terlebih dahulu akan melakukan kegiatan survei. Dalam survei ini, tim dosen dan peneliti dari FT-UGM mendampingi pada 3 simulasi penting, yaitu simulasi terhadap kenyamanan termal dalam bangunan, simulasi efisiensi energi (OTTV) dan simulasi bentuk untuk evaluasi pengguna dan kebakaran bangunan.

Gambar Istana Negara di ibu kota negara (IKN) Nusantara yang didesain Nyoman Nuarta. (Instagram Nyoman Nuarta.)
“Dari paparan yang dilakukan konsultan, kita melihat mereka memerlukan bantuan simulasi-simulasi green building, tentang kenyamanan termal, OTTV bangunan dan ‘heat transfer’ material selubung bangunan. Ini kita lakukan sebagai dasar bagi kontraktor, dalam melaksanakan pembangunan nanti dan wajib ada DED,” kata dia.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan dalam pembangunan gedung penting di Indonesia selama ini wajib DED, mulai dari proses desain bangunan dari desain dasar yang bisa dengan disayembarakan, kemudian tahapan DED, dan baru dilelang ke kontraktor.
Terkait IKN, Arif menuturkan Pusat Riset Unggulan Fakultas Teknik UGM, CoE Sustainable Building and Infra Structure menyiapkan ruang khusus untuk grup riset IKN. Ruang khusus tersebut bersifat terbuka untuk seluruh dosen, mahasiswa, dan masyarakat yang memerlukan informasi dan penyelesaian teknik bangunan hijau dan infrastruktur.
Khusus IKN, sambung Arif, Coe Sustainable Building and Infra Structure FT UGM bekerja sama dengan berbagai pihak di antaranya Ditjen Cipta Karya PUPR dan konsultan Arsitektur PT Arkonin Jakarta. Kerja sama ini akan berlanjut di berbagai permasalahan teknik bangunan hijau di daerah tropis.
“Khususnya kajian untuk menciptakan bangunan hijau yang memaksimalkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan bangunan. Disamping itu, meminimalkan kerusakan lingkungan, termasuk hemat energi fosil dan pemanfaatan energi hijau,” pungkas.
Sumber : Antara News | Editor : TMC