PENAJAM PASER UTARA – Pembangunan Istana Presiden dan gedung perkantoran pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di IKN Nusantara di Penajam Paser Utara (PPU) akan segera dimulakan pada tahun ini juga.
Perjalanan ke IKN menggunakan kapal cepat menyusuri Teluk Balikapan hingga ke Jembatan Pulau Balang. Jembatan dengan konstruksi kabel stayed dan beton terpanjang kedua di dunia itu, menghubungkan Kota Balikpapan dengan IKN di PPU. Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur Junaidi, jalan tol ke KIPP via Jembatan Pulau Balang akan dibangun sampai 2024.

Jika jalan tol tersebut selesai dibangun, estimasi waktu tempuh dari Kota Balikpapan ke Istana Presiden sekitar 50-60 menit saja. Namun, waktu tempuh makin singkat jika melewati jalur tol segmen 4 dan terowongan bawah laut (immersed tunnel) sepanjang 1 kilometer.
Akan tetapi, pembangunan immersed tunnel dengan anggaran sekitar Rp 3 triliun diperkirakan selesai setelah 2024, karena butuh waktu 3-4 tahun membangunnya.
“Diperkirakan kalau ini nanti sudah jadi (melewati terowongan), waktu tempuh dari bandara (Balikpapan) ke Istana Presiden lebih kurang 30 menit,” ujar Junaidi.
Dalam perjalanan, Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi IKN Siddik Pramono mengajak mampir untuk melihat dari dekat kemegahan Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Balikpapan dengan IKN Nusantara di Penajam Paser Utara.

Jembatan itu saat ini belum difungsikan lantaran pembebasan sebagian lahan menuju Balikpapan masih berproses. Di dekat jembatan ini terdapat Pulau Buaya yang dipertahankan keberadaannya. Jika beruntung, Anda bisa melihat reptil itu berjemur di sana. “Saya pernah melihat buaya melintas,” ucap seorang anggota Brimob Polda Kaltim yang bertugas di pos Jembatan Pulau Balang.
Dari Jembatan Pulau Balang, perjalanan dilanjutkan ke hulu Teluk Balikpapan, tepatnya ke dermaga perusahaan hutan tanaman industri (HTI) milik PT ITCI Hutani Manunggal yang lahannya dijadikan IKN Nusantara.
Dermaga itu juga masih dipakai sebagai tempat bersandar kapal pembawa kayu hasil produksi PT ITCI. Perairan di sana juga salah satu habitat buaya muara. Dari dermaga PT ITCI, perjalanan menuju Titik Nol Nusantara dilanjutkan menggunakan minibus dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. Jalur dilalui merupakan jalan poros yang dibangun perusahaan, untuk membawa hasil produksi HTI ke dermaga tadi.
Saat memasuki kawasan IKN, di kiri dan kanan jalan mulai terlihat kaveling-kaveling kantor pemerintahan, baik kementerian maupun lokasi markas besar TNI. Titik Nol Nusantara berada di KIPP. Namun, perlu dicatat bahwa titik nol itu bukan seperti monumen kilometer nol Indonesia yang ada di Sabang, Aceh.
“Titik Nol Nusantara adalah koordinat. Referensi untuk menentukan dasar elevasi,” jelas Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kaltim Rozali Indra Saputra saat temu media di Balikpapan, Jumat (4/11). Indra menyebut titiknya juga bukan satu itu, melainkan ada 9 di kawasan IKN. Delapan titik lainnya mengacu ke Titik Nol Nusantara. “Yang satu itu pionirnya,” lanjut Indra.
Titik Nol Nusantara sekarang menjadi objek wisata baru bagi masyarakat di Kaltim. Ada banyak warga datang ke lokasi itu sekadar untuk berfoto. Jika ditarik lurus, titik nol itu sejajar dengan Istana Presiden dan Istana Negara. Namun, kontur tanah di kawasan itu bergelombang. Jalanannya pun berkelok serta naik turun. Di kawasan IKN belum ada satu pun gedung pemerintahan yang dibangun. Sebab, yang sedang dikerjakan baru land development atau penataan kawasan.
Dari total luas KIPP, hanya 1.760 hektare (26 persen) yang menjadi area pembangunan, sedangkan 4.322 hektare (65 persen) lainnya bakal dibangun menjadi area hijau. Penyiapan lahan atau land development tahap awal difokuskan pada area seluas 921 hektare yang masuk zona A1. “Progres (pekerjaan lahan) sekarang baru sekitar 15 persen,” ujar Indra Saputra.
Dari Titik Nol Nusantara, perjalanan berlanjut ke lokasi Istana Presiden yang masih ditumbuhi tanaman industri. Di lokasi itu cuma terpampang papan informasi bertuliskan Istana Presiden. Kawasan itu memiliki luas 100 hektare.

Beginilah penampakan kaveling Istana Presiden di IKN Nusantara yang segera dimulai pembangunannya tahun ini oleh perusahaan BUMN dan KSO. “Kaveling istana sudah siap dan tinggal dibangun. Di dalam kompleks ini memungkinkan ada setpres, sekretariat presiden juga lumayan besar, karena untuk kompleks presiden saja 100 hektare,” tutur Indra.
Pegawai Kementerian PUPR yang mengawasi pembangunan kantor pemerintahan di IKN, Basuki menyebut pembangunan dimulai tahun ini juga. “Istana sudah selesai lelangnya. Kantor presiden beserta lapangan upacara ini, dan setneg akan dimulai pembangunan fisiknya,” ucap Basuki sembari menunjukkan petanya di lokasi, Sabtu (5/11).
Sejalan dengan pembangunan gedung pusat pemerintahan IKN Nusantara, Kementerian PUPR bersama BUMN juga bakal membangun akses jalan tol, waduk sumber air baku, dan infrastruktur dasar lainnya. Di KIPP juga sedang dibangun tower-tower hunian untuk para pekerja proyek IKN Nusantara. Hunian bagi pekerja proyek IKN disediakan sebanyak 22 tower untuk menampung sekitar 16 ribu orang.
Pembangunan hunian pekerja proyek IKN Nusantara. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com
Puluhan tower empat lantai itu dibangun menggunakan sistem modular. Kawasan itu akan dilengkapi fasilitas kesehatan, kantin, toko, serta rumah ibadah. Hunian khusus itu dibangun karena pemerintah tidak ingin para pekerja proyek IKN Nusantara tinggal di bedeng yang tak layak. “Intinya, kami memanusiakan pekerja. Jadi, kami tempatkan mereka di tempat layak dengan fasilitas memadai agar mereka bisa fokus bekerja,” ujar Ari Setyarso Nugroho selaku kepala urusan teknis/PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus II, BP2P Kalimantan II.
Sumber : JPNN.com | Editor : TMC