Warning: Constant WP_MEMORY_LIMIT already defined in /home/u8660474/public_html/dpdhanurakaltim.com/wp-config.php on line 87
Jelang Akhir 2022, Utang RI Capai Rp. 7.554,25 T – Web Resmi DPD Hanura Kaltim
Web Resmi DPD Hanura Kaltim
Nasional

Jelang Akhir 2022, Utang RI Capai Rp. 7.554,25 T

Foto: Infografis/ APBN 2022/ Edward Ricardo

JAKARTA – Jelang akhir tahun, posisi utang pemerintah terhitung per 30 November 2022 telah mencapai Rp 7.554,25 triliun atau tumbuh Rp 57,55 triliun, jika dibandingkan posisi utang pada Oktober 2022 yang sebesar Rp 7.496,7 triliun. Dengan posisi itu, maka rasio utang Indonesia hingga November 2022, mencapai 38,65 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Oleh karenanya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan, mengklaim posisi utang Indonesia disebutnya masih dalam batas wajar. “Rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal,” jelas Kementerian Keuangan dalam buku APBN KIta edisi Desember 2022, dikutip Jumat (23/12/2022).

Dalam buku itu disebutkan, utang pemerintah terdiri dari 2 jenis yakni 88,66 persen berupa surat berharga negara (SBN) dan 11,34 persen berupa pinjaman. Maka secara nilai, SBN hingga 30 November 2022 sebesar Rp 6.697,83 triliun, dalam bentuk domestik sebesar Rp 5.297,81 triliun, yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 4.317,74 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 980,08 triliun. Serta SBN dalam bentuk valuta asing (valas) atau berdenominasi dolar AS sebesar Rp 1.400,02 triliun, yang terdiri dari SUN sebesar Rp 1.066,68 triliun dan SBSN Rp 333,24 triliun.

Sedangkan untuk pinjaman luar negeri, jumlahnya yakni pinjaman bilateral sebesar Rp 278,06 triliun, multilateral sebesar Rp 510,35 triliun, serta commercial banks sebesar Rp 50,49 triliun. Dengan utang yang semakin mengunung, pemerintah mulai melakukan langkah strategis dalam rangka mengellola utang tersebut.

Terkait utang tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realisasi pembiayaan anggaran melalui utang mengalami penurunan cukup dalam, pada Oktober 2022. Disebutkan Sri Mulyani, utang turun 21,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. “Ini penurunan yang sangat tajam, 21,7 persen. Ini berarti APBN mulai makin sehat, karena kita mulai bisa melakukan konsolidasi,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers: terkait APBN KITA November 2022, dikutip Kamis (29/12/2022).

Tahun lalu, sambung Sri Mulyani, total utang Indonesia untuk pembiayaan anggaran mencapai Rp 646 triliun. Sementara itu, tahun ini total utang mencapai Rp 506 triliun. Dari total tersebut, pembiayaan melalui SBN tercatat sebesar Rp 500,3 triliun, turun sebesar 25,2 persen dan pinjaman turun menjadi Rp 5,7 triliun atau susut 125,5 persen.

Oleh karenanya, Sri Mulyani berharap tren ini akan berlanjut, sehingga konsolidasi fiskal bisa sukses. Seperti diketahui, tahun depan, pemerintah akan mulai mengembalikan defisit fiskal ke kisaran di bawah 3 persen, sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Sumber : CNBC Indonesia | Editor : TMC

Related posts

Brigjen Endar Laporkan Firli ke Dewas, Atas Dugaan Pemaksaan Kasus

admin

Buntut Bocornya Dokumen, Firli Dilaporkan 3 Eks Pimpinan KPK

admin

Pembangunan IKN Perlu Sistem Pemipaan Berkualitas

admin