JAKARTA – Kebersamaan Presiden Jokowi dan Ketum Partai Gerindra kembali tertangkap kamera. Keduanya tampak mesra dalam suatu acara dan terakhir, dalam rangkaian kegiatan menyambut hari ulang tahun ke-77 Republik Indonesia, bertemakan ‘Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat’.
“Inilah yang sekarang ini menyebabkan 333 juta orang kelaparan dan mungkin 6 bulan lagi bisa 800 juta orang, akan kelaparan dan kekurangan makan akut, karena tidak ada yang dimakan,” ujar Jokowi.
Saat berkunjung ke Ukraina, Jokowi mengatakan banyak stok gandum yang tertahan akibat perang. Jumlahnya mencapai puluhan juta ton.
“Saya saat itu ke Ukraina ketemu Presiden Zelensky. Dia cerita kepada saya ada stok di Ukraina, stok di gudang 22 juta ton, stok dalam proses panen 55 juta ton. Artinya, 77 juta gandum diam di Ukraina nggak bisa keluar karena perang,” ujar Jokowi.
Dalam foto-foto yang dibagikan tim media Prabowo Subianto, tampak Ketua Umum Partai Gerindra itu mengobrol akrab dengan Presiden Jokowi. Terlihat juga Wapres Ma’ruf Amin dan sejumlah ulama dalam foto tersebut.
Momen ini menambah panjang daftar keakraban Jokowi dan Prabowo. Sebelum acara zikir kebangsaan, Jokowi dan Prabowo akrab di momen Idul Adha, Minggu (10/7/2022). Kemudian, saat HUT Bhayangkara pada 5 Juli lalu, Jokowi dan Prabowo juga akrab.
Jokowi sempat menyapa Prabowo sebelum upacara peringatan dinyatakan usai. Prabowo, yang juga warga kehormatan Brimob Polri, langsung memberikan salam hormat kepada Jokowi sembari menunggu sang kepala negara menghampirinya.
Terkait kedekatan itu, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mulanya mengatakan hubungan baik Prabowo dan Jokowi, merupakan hal seharusnya terjadi dan wajar. Dasco memandang hubungan baik itu tak terlepas dari posisi Prabowo sebagai menteri di kabinet Jokowi.
“Saya pikir hubungan mesra dan baik ini adalah hal wajar, karena ini adalah tim yang bekerja sama di dalam Kabinet Indonesia Maju di mana komandonya Pak Jokowi. Dan sebagai salah seorang pembantu presiden, ya tentunya harus menjaga, saling menjaga hubungan baik dua arah di kedua belah pihak,” kata Dasco.
Dasco menyebut kedekatan kedua rival di pemilu terakhir itu penting bagi negara. Perihal persepsi publik soal kedekatan Jokowi dan Prabowo, Dasco tidak mempermasalahkannya. “Bahwa kemudian dalam momen-momen publik melihat bahwa tampak kian mesra dan dinilai ada sinyal-sinyal atau apa pun itu, ya itu sih sah-sah saja. Namun yang harus kita sama-sama syukuri adalah bahwa di dalam Kabinet Indonesia Maju, hubungan kedua orang ini mesra dan baik-baik saja itu yang penting buat negara kita,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menyebut Ketum Gerindra Prabowo Subianto adalah capres yang paling pasti. Ada beberapa alasan kenapa Prabowo lebih unggul. “Pak Prabowo itu capres yang pasti, karena yang memenuhi syarat menjadi capres kuat ya Pak Prabowo,” kata Budi Arie belum lama ini.
Budi Arie lantas mengungkap beberapa alasan Prabowo menjadi capres yang disebutnya paling pasti. Pertama, tentang posisi Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Kedua, Prabowo dinilai sebagai menteri yang loyal dan patuh pada arahan presiden. Berikutnya, Prabowo juga menunjukkan komitmen penuh mengawal program Presiden Jokowi ke depan.
“Pak Prabowo ini punya komitmen serius melanjutkan program-program Pak Jokowi, khususnya IKN. Pak Prabowo juga memiliki pengalaman sebagai Menhan dan berkomitmen untuk membangun postur pertahanan yang baik bagi Indonesia,” kata Budi Arie.
Selanjutnya, keempat, Prabowo punya popularitas yang sangat tinggi, ini dinilai menjadi salah satu syarat penting bagi capres. Dan kelima Pak Prabowo sekarang tidak menunjukkan ambisi kekuasaan fokus kerja sebagai menteri dan ikut 100 persen arahan Pak Jokowi.
Lantas dari semua nilai plus Prabowo di mata Projo, apakah ini artinya sinyal kuat Jokowi mendukung Prabowo di Pilpres 2024?
Budi Arie tak mau berspekulasi terkait isu ini. Ia menegaskan Projo 100 persen tunduk arahan Jokowi. “Kalau Projo tegak lurus ikut perintah Jokowi. Siapa pun yang didukung Pak Jokowi pasti kita dukung,” pungkasnya..
Sumber : Detikcom | Editor : Tim Media Centre