Warning: Constant WP_MEMORY_LIMIT already defined in /home/u8660474/public_html/dpdhanurakaltim.com/wp-config.php on line 87
Kawal Pilpres 2024, SKI Luncurkan Program Saksi Demokrasi – Web Resmi DPD Hanura Kaltim
Web Resmi DPD Hanura Kaltim
POLITIK

Kawal Pilpres 2024, SKI Luncurkan Program Saksi Demokrasi

Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Gelar Diskusi, di Jakarta Pusat, Minggu 18 September 2022. (Foto: istimewa)

JAKARTA – Perkembangan politik akhir-akhir ini mengindikasikan tidak mudah menghadirkan aspirasi rakyat, menginginkan tampilnya figur pemimpin yang memiliki kredibilitas dan integritas dalam kontestasi Pilpres 2024. Bahkan ada yang memetakan Pilpres 2024 hanya diikuti 2 pasangan calon saja, berasal dari sebuah koalisi besar yang berbagi peran. Asumsi tersebut dilontarkan oleh mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa waktu lalu.

Berbagai keprihatinan menyeruak dalam diskusi “Jangan Main Kayu Dalam Demokrasi: Antisipasi Skandal Demokrasi 2024 dengan Saksi Demokrasi” diselenggarakan Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) di Jakarta Pusat, Minggu (18/9) petang.

Dalam acara diskusi dihadiri masyarakat dan kalangan media massa tersebut, Sekjen SKI (Sekretariat Kolaborasi Indonesia) Raharja Waluya Jati, tampil sebagai pembicara bersama pegiat masyarakat sipil Haris Azhar dan juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Dalam paparannya Jati menyatakan, fenomena politik Indonesia belakangan ini merupakan bagian dari pendangkalan demokrasi. Meskipun skenario-skenario yang diupayakan kelompok politik yang kuat seolah-oleh berjalan dengan mekanisme demokrasi, namun standar demokrasi yang digunakan lebih mengacu pada prosedur teknis.

Hal tersebut dinilainya jauh dari substansi demokrasi yang sesungguhnya, yang semestinya suara rakyat seharusnya tidak boleh diingkari. “Pemilu hanyalah satu bagian dari demokrasi. Jangan sampai demokrasi didangkalkan dengan menempatkan pemilu sama dengan demokrasi atau sebaliknya,” ujar Sekjen SKI Raharja Waluya Jati.

Lanjut dikatakannya, dalam cara pandang SKI, demokrasi adalah tentang gerak hidup rakyat. Ukuran utama dan terutama dari demokrasi adalah perikehidupan rakyat. Dengan demikian, kualitas demokrasi akan menentukan kualitas perikehidupan rakyat.

“Rakyat pihak paling berkepentingan dengan jalannya demokrasi. Jika kita mau jujur, demokrasi Indonesia bukanlah demokrasi prosedural. Demokrasi Indonesia merupakan anak kandung dari kemerdekaan, sehingga berwatak emansipasi,” lanjutnya.

SKI melihat, Pemilu sebagai salah satu dari praktek demokrasi Indonesia, harus berjalan sesuai watak emansipasi dan watak sosialnya. Dalam kaitan dengan hal tersebut, Pemilu harus melahirkan dua hal. Pertama, gagasan terbaik yang menjadi jawaban atas masalah bangsa, kini dan yang akan datang. Kedua, pribadi-pribadi pilih tanding, baik secara moral, sosial dan kapasitas. Pribadi yang demikian tentunya mengerti sejarah bangsa, penderitaan rakyat dan bagaimana cara membawa bangsa kepada masa depannya yang lebih baik.

“Rakyat harus mendapat ruang kesempatan dalam ikut mengontrol jalannya demokrasi khususnya Pemilu, sejak sebelum, pada saat dan setelahnya. Rakyat punya hak untuk mendapatkan Pemilu yang baik, bebas, dan jurdil,” jelasnya.
Menghadapi Pemilu 2024, SKI mengambil insiatif untuk memperkuat hak rakyat dengan mengontrol jalannya demokrasi. Ada dua langkah yang akan dilakukan organisasi tersebut. Pertama, melakukan rekruitmen bagi anggota masyarakat untuk menjadi Saksi Demokrasi, yaitu bukanlah saksi pemilu dalam arti sempit, tetapi individu rakyat yang terlibat dalam menentukan arah perjalanan bangsa dengan mengupayakan terselenggaranya Pemilu, yang mewakili aspirasi rakyat dan diselenggarakan secara baik, bebas, dan jurdil.

“Saksi Demokrasi akan ikut aktif menyuarakan kepentingan rakyat agar dapat diakomodasi oleh masyarakat politik, termasuk menentukan siapa pemimpin bangsa yang dikehendakinya memimpin Indonesia ke depan,” lanjutnya

Kedua, menyelenggarakan pendidikan bernegara secara luas dan sistematis. Dalam pendidikan bernegara, rakyat diajak terlibat aktif untuk merumuskan masalah mereka dan menegosiasikannya dengan partai politik dan kandidat pejabat politik, karena politik sesungguhnya bukan saja soal figur tetapi juga soal gagasan untuk memecahkan persoalan bangsa.

“Pada taraf awal, SKI akan menyelenggarakan musyawarah desa di 57 titik di Pulau Jawa, 5 Oktober mendatang. Musyawarah desa tersebut sekaligus menjadi awal dimulainya program Saksi Demokrasi dan Pendidikan Bernegara,” pungkasnya.

Sumber : Berita Satu | Editor : TMC

Related posts

Puan Ungkap 5 Balon Wapres Pendamping Ganjar Pranowo

admin

PDI-P Persilakan PPP Cabut Dukungan, Jika Sandiaga Tak Jadi Cawapres

admin

KPU Kaltim Gelar Rakor Persiapan Verfak Parpol, Diikuti 11 Parpol

admin