ANGGOTA Komisi X DPR RI Sodik Mudjahid, memimpin kunjungan kerja Komisi X ke Kalimantan Selatan, Banjarmasin. Dalam kunjungan kerja spesifik ini, Komisi X bertemu dengan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Ahmad dan Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Riset Sri Gunadi Partiwi. Dalam acara tersebut, Komisi X menyerap aspirasi, guna memperbaiki sistem pendidikan perguruan tinggi, baik negeri atau pun swasta.
Dari hasil kunjungannya itu, Komisi X berpendapat, saat ini sangat diperlukan penguatan kemampuan Perguruan Tinggi, baik PTN maupun PTS, dalam mencetak SDM yang berpengetahuan dan trampil, berkarakter, bermoral dan bermental kuat, peduli serta bertanggungjawab. “Perbaikan sistem dan peningkatan kesejahteraan untuk para dosen, perbaikan sistem dalam seleksi mahasiswa secara mandiri. Kami mendapat usulan dan aspirasi, kami menangkap ada beberapa ide dari Rektor Universitas Lambung Mangkurat. Tadi ada masalah dosen-dosen yang belum naik pangkat,” ungkap Sodik di Banjarmasin, Kamis (26/1/2023).
Kunjungan ini bertujuan melaksanakan fungsi Komisi X di bidang pengawasan pelaksanaan pendidikan tinggi. Karenanya, perguruan tinggi dituntut harus mampu mencetak SDM unggul, trampil dan berkarakter. Kendati demikian perguruan tinggi, masih menghadapi masalah mutu, relevansi, akses, daya saing dan tata kelola. Oleh karenanya, Ahmad mengusulkan, agar kebijakan dibuat oleh Pemerintah dan DPR, bisa mendorong perguruam tinggi agar lebih produktif. Misalnya pengelolaan perguruan tinggi yang berbasis pada kepentingan lokal. “Kita berharap kebijakan dari Pemerintah pusat dan DPR RI, bisa mendukung manajemen peningkatan mutu perguruan tinggi. Sehingga perguruan tinggi di Indonesia punya daya saing,” ungkap Ahmad.
Selain itu, Komisi X pun memahami bahwa saat ini perlu dukungan dan keberpihakan terhadap penyelenggaraan PTS, sebagai penanggungjawab pendidikan tinggi yang dominan di Indonesia. Kmeudian terkait permasalahan seperti dis-equalities, quality, relevancy, dan competitiveness yang berlangsung pada PTS, agar segera mendapatkan solusi. Selain itu juga diperlukan refocusing kinerja PTN, yang didukung oleh peningkatan mutu, relevansi, akses, daya saing dan tata kelola, untuk mendapatkan output yang maksimal. Editor : TMC / Redaksi NSI