SURAKARTA – Setiap pesta demokrasi, Politik uang (money politic) menjadi persoalan dan momok yang selalu berulang muncul di setiap penyelenggaraan pemilu dan pemilihan. Oleh karenanya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagaimana dilansir dari laman kpu.go.id, disebutkan pihaknya tidak bisa bosan-bosannya untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat, akan bahaya dari praktek terlarang ini, terutama kepada para pemilih pemula maupun pemilih muda yang perlu dijaga keluhurannya, sebagai calon pemimpin bangsa.
Hal tersebut disampaikan Anggota KPU Yulianto Sudrajat, saat menjadi narasumber pada kegiatan Solopos Media Group (SMG). “Solopos Group: Rembuk Pemilu 2024”, yang berlangsung di Gedung Solopos, pada Selasa (27/12/2022). “Jangan sampai sejak muda sudah bisa dibeli suaranya, karena mereka calon pemimpin, bahaya,” ucap Drajat.
Drajat lanjut menyampaikan, upaya KPU untuk meningkatkan pemahaman pemilih pemula dan pemilih muda, tentang pentingnya pemilu adalah melalui sejumlah program, seperti KPU Goes to School, KPU Goes to Campus, Rumah Pintar Pemilu, hingga menjadi dosen atau guru sehari di sekolah atau kampus. Selain itu, KPU pun berharap, agar media dapat berperan sehingga muncul ketertarikan dari generasi muda untuk ikut ambil bagian dalam pemilu. “Kita sebetulnya tidak hanya pemilih 17 tahun ke atas, tapi dari sekolah dasar juga sudah kita bangun,” harapnya.
Selain cara di atas, Drajat juga mengatakan KPU cukup aktif memanfaatkan kemajuan teknologi, untuk menyapa para pemilih pemula dan pemilih muda. Yakni melalui sejumlah media sosial yang cukup banyak digunakan oleh generasi muda. Editor : TMC