SAMARINDA – Sejumlah negara Asia berniat melakukan penanaman modal ke Provinsi Kalimantan Timur, dalam rangka ikut membangun Ibu Kota Nusantara (IKN), maupun mengembangkan sejumlah wilayah Kaltim sebagai daerah penyangga Ibu Kota baru tersebut.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur Kaltim Isran Noor, beberapa waktu lalu bahwa Negara Asia seperti Jepang, China, Malaysia, Australia, Hongkong dan Korea Selatan, berminat menjalin kerjasama untuk berinvestasi membangun IKN.
“Negara-negara Benua Asia tersebut telah melakukan penjajakan kerja sama berbagai bidang di Kaltim. Mulai pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, pariwisata, pendidikan, kesehatan, transportasi maupun bidang pengembangan teknologi lainnya, bukan saja untuk pembangunan fasilitas IKN, tetapi juga untuk daerah penyangga IKN,” kata Isran Noor di Samarinda, Minggu (11/9).
Ditambahkan Isran, Kaltim memiliki berbagai potensi sumber daya alam yang menjadi daya tarik tersendiri, bagi investor dari luar negeri untuk menanamkan modalnya dalam berbagai bidang pembangunan. Apalagi Provinsi Kaltim telah ditetapkan menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Terkait hal itu, sambung Isran penjajakan kerja sama dari beberapa negara tersebut, telah diterima Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) maupun langsung ke Pemprov Kaltim melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim.
“Berdasarkan data dan informasi dari BKPM memang sudah ada beberapa negara melakukan penjajakan investasi di berbagai bidang di Kaltim dan khususnya untuk pembangunan di kawasan IKN,” kata Isran Noor seraya menambahkan potensi dan peluang di Kaltim, terus dipromosikan ke luar daerah bahkan luar negeri melalui sejumlah pameran.
Dengan adanya promosi tersebut, potensi yang dimiliki Kaltim bisa menarik investor untuk berinvestasi khususnya di IKN, maupun investasi pada daerah penyangga IKN.
“Kita selalu terbuka, kepada siapa saja dari yang ingin berinvestasi di Kaltim maupun untuk pembangunan IKN, termasuk investasi berbagai sektor pada daerah penyangga IKN,” jelasnya.
Isran Noor kembali menjelaskan, pembangunan IKN dengan sustainable green city, smart city bertujuan untuk membangun sebuah kota yang berwawasan, tetap berlatar belakang dan menjaga lingkungan, sehingga pembangunan IKN menarik dunia internasional.
“Pembangunan IKN tetap menjaga lingkungan dengan green city, sehingga keberadaan IKN bukan saja untuk kepentingan Indonesia, tetapi juga milik bangsa-bangsa dunia.Pembangunan IKN tersebut akan menjadi peluang para investor untuk berinvestasi dari berbagai negara,” tandasnya.
Sumber : Antara News | Editor : TMC