JAKARTA – Pembangunan rumah jabatan (Rumjab) menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (KIPP IKN) sudah dimulai dikerjakan, dan begini bentuk penampakan Rumjab yang rencananya akan dibangun sebanyak 36 unit hingga tahun 2024 mendatang. “Mulai 7 Desember (2022) proses pembangunan rumah tapak jabatan Menteri di KIPP IKN secara resmi dimulai, diawali dengan penandatanganan kontrak antara Kementerian PUPR dengan penyedia jasa,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, pada Senin (12/12/2022).
Iwan menjelaskan, pihak Kementerian PUPR telah menunjuk penyedia jasa PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. kerjasama operasi (KSO) dengan PT. Ciriajasa Engineering Consultant untuk pelaksana pembangunan hunian tersebut. Sedangkan paket manajemen konstruksi pembangunan rumah tapak Jabatan Menteri di KIPP IKN akan dilaksanakan oleh PT. Yodya Karya (Persero) – PT.Indah Karya (Persero) – PT. Surya Perkasa Raya KSO.
Adapun penandatanganan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) paket pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun rumah tapak Jabatan Menteri, dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) rumah susun dan rumah Khusus II satuan kerja penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Timur, Ronal Setiyadi, S.T dengan Kuasa KSO PT. Adhi Karya (Persero), PT. Ciriajasa Engineering Consultant, Ir. Yan Arianto S.T, M.M
Ruang lingkup kontraknya sendiri, meliputi beberapa pekerjaan antara lain perencanaan perancangan persil 104 dan 105, pekerjaan konstruksi rumah tapak , fasilitas umum dan sosial kawasan pekerjaan infrastruktur kawasan dan pekerjaan furniture. “Waktu penyelesaian selama 550 hari kalender dan pekerjaan sudah selesai pada Juni 2024 mendatang. Jadi semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai jadwal dan dilaksanakan sebaik mungkin,” beber Iwan.
Desain yang disiapkan untuk rumah menteri di IKN terdiri dari 2 tipe yakni downslope dan upslope atau hunian di lahan berkontur atau perbukitan. Dengan luas bangunan 580 meter pesegi dan luas lahan 1.000 meter pesegi. “Pembangunan konstruksi rumah juga dilaksanakan secara paralel dengan landscape. Kami juga akan menanam pohon, agar kondisi lokasi pembangunan tetap hijau dan rindang sehingga nyaman untuk dihuni,” katanya.
Sumber : CNCB Indonesia | Editor : TMC