TUJUAN dibangunnya sebuah sistem transportasi adalah untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektifitas, pergerakan dari satu tempat ke tempat lainnya. Sehingga, dalam proses perpindahan baik barang, jasa maupun orang, mensyaratkan perlunya pelayanan transportasi yang efisien, efektif, aman, nyaman, dan ramah lingkungan.
Dengan fungsi tersebut, maka sistem transportasi menjadi salah satu pemegang peran penting dalam mempermudah aktivitas, dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi. Di lain pihak, kondisi transportasi kurang baik, yang menimbulkan kemacetan dapat berdampak kepada tingginya waktu perjalanan serta kerugian dalam hal produktivitas, polusi, dan konsumsi bahan bakar berlebihan, serta meningkatnya biaya operasional kendaraan.
Demikian halnya dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang dibangun sebagai kota cerdas dan modern, tentunya akan memanfaatkan teknologi untuk diterapkan mulai dari perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan kota, sehingga menghasilkan efisiensi dan efektifitas sumber daya dan secara bersamaan meningkatkan kualitas hidup masyarakat ibu kota.
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Kepala Otorita IKN dan yang diinginkan Presiden Jokowi, bahwa IKN Nusantara akan dibangun sebagai kota yang livable (layak huni) dan lovable (dicintai) masyarakatnya. Melalui Peraturan Presiden nomor 63 tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara terdapat KPI (Key Performance Indicator), terdiri dari 8 prinsip yang ditargetkan untuk dicapai, salah satunya prinsip “Terhubung, Aktif, dan Mudah Diakses”.
Infrastruktur mobilitas kota Nusantara, nantinya akan didukung dengan sistem transportasi cerdas atau Intelligent Transport System (ITS). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi sejak fase perencanaan, pembangunan, pengoperasian, dan pengawasan layanan, akan dapat menghasilkan ekosistem transportasi yang optimal. Pada rencana pembangunan kota cerdas IKN, di dalamnya termasuk komponen mobilitas cerdas atau smart mobility yang koheren dengan ITS.
Pembangunan ekosistem ITS termasuk dari autonomous driving, advanced public transportation and traveller information, incident management, electronic payment hingga pada pengembangan advanced air mobility. Ekosistem smart mobility ini, akan didukung dengan implementasi Mobility-As-A-Service (MaaS) sebagai aplikasi publik mengakses informasi dalam melakukan pergerakan dan pemilihan moda transportasi.